Belum Setahun, Proyek Bangunan Balai Desa Maur Baru Sudah Banyak Rusak

MURATARA – Bangunan Balai Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit kondisinya memprihatinkan. Pengerjaan Balai Desa Tahun 2022, sudah banyak banyak tumbuh semak belukar dalamnya, tidak terlihat adanya finishing lantai dan dinding.

Baca : Nyaris Anggaran Satu MiliarRKB SDN 1 Suka Menang Sudah Rusak Dikerjakan CV DION

Bacaan Lainnya

“Kitok khawatir kalu model ko, lamo-lamo laju jadi “sarang ular” pak. Kawan jingok dewek kondisi bangunan balai ko kini,” ujar MD  salah seorang warga setempat dengan dialek daerah kepada awak media, kemarin.

Pantauan lapangan, bangunan balai yang terlihat “Megah,” pondasi sudah retak dan menggantung. Dinding tebeng layar retak memanjang, tiang-tiang coran tidak rapi tanpa penghalusan plasteran, bahkan ada besi tiang coran masih terlihat. Dinding tebeng layar area dalam juga tanpa plasteran.

Dalam dugaan, pekerjaan tidak mengacu spesifikasi item kegiatan yang tertuang dalam pertunjuk pelaksanan(Juklak) maupun petunjuk teknis. Mulai dari atap, rangka baja, besi, sampai satuan adukkan semen.

“Kita turun ke lokasi dan melihat bangunan Balai Desa Maur Baru, tepatnya berada di dusun 2. Kondisinya sungguh di luar ekspektasi, karena bangunan sudah banyak tumbuh rumput dan tidak sama sekali terawat,” kata Ikhwan, Amir penggiat anti korupsi.

Awang panggilan akrab pria ini, seharusnya bangunan balai desa ini, dapat bermanfaat sebagai sarana kegiatan desa, dinding maupun lantai tidak ada, kondisi masih tanah.

“Kita minta Bupati Devi Suhartoni atau Wakil Bupati Innayatullah turun ke lokasi meninjau bangunan. Ini adalah uang rakyat pak, tapi bangunan tak berfungsi, terkesan “Mubazir” sangat jelas dana mencapai ratusan juta rupiah dan mendekati 1 miliar rupiah.

Kondisi bangunan ini, berpotensi merugikan negara,” tegas Awang.

Kata Dewi, Senin (27/2) kemarin, pekerjaan pembangunan gedung balai desa selesai akhir tahun 2022, akan tetapi manfaat gedung belum terasa bagi masyarakat karena balai desa belum berlantai semen.

“Kalau selesainya akhir tahun kemaren pemborongnya Ruben orang kami Maur termasuk istrinya orang Maur juga. Tapi gedungnya belum bisa berfungsi karena lantai masih tanah.

Padahal kalau gedung bisa berfungsi sangat membantu kami, Jika ada persedekahan minimal mengurangi biaya sewa tenda yang sekarang ini cukup mahal,” ungkap Dewi.

Infonya, Pemkab Muratara, melalui Dinas PUPR Tahun 2022, telah menganggarkan Rp 700.000.000,- untuk membangun gedung Balai Desa Maur Baru. Rekanan yang mengerjakan melalui pihak ketiga yakni CV. (D).

Baca Juga : Aktifis Minta Bupati BLACKLIST Oknum “Kontraktor Nakal” Diduga Jalan Pagar Ayu-Megang Sakti Rawan Penyimpangan

Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muratara sampai berita ini tayang belum memberikan keterangan. (Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *