LUBUKLINGGAU, Bintanghukum.Com – Himpitan ekonomi dalam kondisi keterbatasan yang mendera, seakan tak mampu di elak lelaki berdarah minang ini. Jangankan memiliki rumah, gubuk pun ia tak punya. Warga Kelurahan Sukajadi ini hidup dalam ruang sempit terbuat dari kardus beratapkan terpal, hanya berukuran 1×1 meter.
Malang tak dapat ditolak untung tak dapat di raih, seakan pepatah itu menyiratkan kehidupan lelaki yang bernama Sabrillah ini, empati dari masyarakat sekitar yang merasa prihatin dengan keadaan sabrillah terkadang turut membantu keperluan lelaki yang terlantar jauh dari keluarga.
Keprihatinan dan empati juga disampaikan tokoh muda minang Bembi Perdana, ST dengan mendatangi gubuk kardus Sabrillah, setidaknya kepedulian itu wujud rasa kepedulian dan empati sesama warga perantau asal tanah minangkabau ini, karna bagaimanapun kita harus bahu membahu membantu warga kita yang tak mampu apalagi dengan kondisi yang begitu menyayat hati, tak tega rasa nya tapi in sha Allah kita akan mencari solusinya, begitu kata pengusaha muda ini saat ditemui awak media kami, Kamis (3/10).
“Sabrillah warga Lubuklinggau asal Minang yang terlantar dan tinggal dalam gubuk kardus yang sangat membutuhkan bantuan sandang, papan dan pangan, kita sesama warga minang akan bwrsama-sama meringankan keadaan yang menimpa saudara kita Sabrillah.
Kunjungan Bembi bersama bwberapa pengurus IKM Lubuklinggau ketempat Sabrilillah ini juga mendapat perhatian dari masyarakat setempat dan pihak pemerintah Kelurahan Sukajadi RT 9 Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Sabrilillah tinggal disemak belukar tanah kosong, lebih kurang empat bulan Sabrilillah berteduh dan beristirahat di gubuk kardus 1×1 meter ini. Saat malam tiba Sabrilillah ditemani keheningan dan dinginnya angin malam yang merasuk tubuh, bunyi jangkrik dan suara kodok tanpa ada penerangan lampu.
“Saya asli tinggal di Padang Kota,” ujar Sabrilillah mengawal cerita dengan awak media kami, Ia mengatakan. tidak ada satu orang pun keluaga nya disini (Lubuklinggau), untuk makan sehari hari Sabrilillah hanya menunggu uluran tangan warga Rt.9 Kelurahan Sukajadi, untuk MCK (mandi, cuci, kakus) Sabrilillah memanfaati kali sungai yang tak jauh dari tempat tinggal dan Sabrilillah harus berjalan kaki sejauh 500 meter. Untuk makan Sabrilillah tidak ada perlengkapan memasak, harapanya Sabrilillah ingin pulang ke kampung halaman di Kota Padang Sumatera Barat.
Dalam kesempatan itu Bembi membagikan sembako beras, Mie, minyak sayur, gula, kopi, susu dan lain lain untuk kebutuhan Sabrillah, melihat kondisi tempat tinggal Sabrilillah Tokoh muda minang ini sangat Prihatin, Bembi menawarkan tempat tinggal yang layak huni, agar tidak ada stigma negatif dari orang lain “tidak diurus”
Hasil rapat musyawarah rembuk warga minang yang diikuti ninik mamak, tokoh muda minang, Babinsa, Ketua RT se-Kelurahan Sukajadi menyimpulkan dalam waktu dekat akan kita pulangkan sauadara Sabrilillah ke kampung halamanya.