MUSI RAWAS – | Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud menginginkan generasi muda sebagai pelaku dan pengisi kemerdekaan perlu dipersiapkan, agar selalu sehat, cerdas, kuat dan tangguh untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
“Berbagai permasalahan dan tantangan generasi muda sangat signifikan memengaruhi perkembangan dan kecerdasan, BKKBN meluncurkan program Generasi Berencana disebut Genre bertujuan mengendalikan dan mencegah trias problem seperti pernikahan dini, seks bebas dan narkoba.
Ketiga variabel itu sangat dominan kontribusi terhadap kelahiran bayi-bayi stunting yang menjadi isu nasional saat ini,” ungkap Bupati Ratna Machmud saat menghadiri Pertemuan Advokasi Dukungan Mitra Kerja & Stakeholder serta Penandatangan Kesepatan Bersama Penguatan Peran Remaja dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Program Bangga Kencana Kabupaten Musi Rawas Tahun 2022 di Ruang Bina Praja Setda Kabupaten Musi Rawas, Selasa (09/08/2022).
Sehubungan dengan isu nasional lanjut Bupati. Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan ditindak lanjuti dengan Perka BKKBN Nomor 1 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting.
Diharapkan nantinya stunting akan turun mencapai angka 14 persen pada tahun
“Inilah harapan pemerintah agar kondisi indonesia emas nanti dapat lebih optimal karena saat itu Indonesia mendapat bonus demografi.
Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia angka stunting di Musi Rawas mencapai 28,3 persen. Survei di Musi Rawas pada kelompok Whatsapp remaja dari 139 terdapat empat permasalahan utama remaja saat ini, masih tingginya tingkat pendidikan SMA ke bawah, pernikahan dini dilaporkan sekitar 19,4 persen (usia kurang dari 19 tahun), kecenderungan remaja mulai merokok dan pacaran pada usia 10 tahun,” papar Bupati.
Belum lagi fakta empiris yang kita saksikan sendiri, betapa mirisnya pembinaan generasi muda saat ini, tambahnya.
Meskipun demikian, dari profil remaja tersebut, Bupati Ratna Machmud menjelaskan ada empat karakteristik remaja yang perlu mendapat perhatian dan dukungan seperti adanya tingkat religis, minat dan bakat, kepedulian dan akses pelayanan kesehatan
Berdasarkan fakta dan data serta hasil pemetaan permasalahan stunting dari aspek hulu. Pemerintah Kabupaten Musi Rawas memandang perlu untuk menguatkan peran remaja dalam percepatan penurunan stunting dengan mengembangkan berbagai kemitraan dan jejaring.
“Maka kita mencanangkan pendampingan bagi keluarga berisiko stunting melalui calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan.
Nanti setiap desa terdapat minimal 1 tim pendamping keluarga yang terdiri dari Bidan Desa, Kader PK dan Kader KB. Inilah beberapa hal yang melatar belakangi perlunya adanya kesepakatan bersama untuk memberikan penguatan peran remaja dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Musi Rawas,” ujar Bupati. | *